Our Concern

Program Kehati – Saka Energi Muriah Limited

Area Konservasi

Sebagai bentuk kepedulian PGN Saka melalui Saka Energi Muriah Limited (SEML) dalam pelestarian lingkungan hidup, maka SEML menetapkan kawasan Hutan Mangrove pesisir Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati menjadi kawasan konservasi keanekaragaman hayati (Kehati) dan kawasan penelitian.

Gambar 1. Lokasi Kawasan Konservasi desa Tluwuk

Upaya konservasi SEML merupakan wujud dan komitmen perusahaan dalam upaya mempertahankan dan memulihkan fungsi ekosistem dan perlindungan keanekaragaman hayati (Kehati) baik flora dan fauna. 

Tahap awal penyusunan dan penentuan Kawasan yg di rencanakan adalah dengan melakukan kajian dan penelitian Secara spasial, ruang lingkup kajian pemantauan Keanekaragaman Hayati adalah berada di titik koordinat 515780.15 m E dan 9264768.54 m S, Kawasan Ekosistem Mangrove Desa Tluwuk, Kec. Wedarijaksa, Kab. Pati. Dengan area pengamatan seluas 24.8 Ha. Hal tersebut sebagai wujud nyata aksi perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Saka Energi Muriah Ltd sesuai dengan ketentuan Permen LHK Nomor 1 Tahun 2021 tentang PROPER.

Hasil perhitungan IKH berdasarkan Kajian Baseline Kehati Tahun 2024

Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH) Tahun 2024

Perkembangan Biodiversity

Keanekaragaman Jenis Flora

Hasil studi keanekaragaman jenis flora (mangrove) berhasil menginventarisasi 3 (tiga) jenis magrove, yaitu Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, dan Rhizophora stylosa dimana jenis tersebut dapat ditemukan pada tingkat pertumbuhan pohon, pancang (sapling) dan anakan (seedling).

No Nama Ilmiah Nama Lokal Famili IUCN
(a)
CITES
(b)
P, 106
(c)
Jumlah
1

Avicennia Marina

Api-Api Putih
Acanthaceae
LC
-
-
637
2

Bruguiera gymnorhiza

Tancang
Rhizphoraceae
LC
-
-
2
3

Rhizophora stylosa

Bakau kurap
Rhizphoraceae
LC
-
-
103

Tabel 1. Komposisi Jenis Mangrove Tingkat Pohon

No Nama Ilmiah Nama Lokal Famili IUCN
(a)
CITES
(b)
P, 106
(c)
Jumlah
1

Avicennia Marina

Api-Api Putih
Acanthaceae
LC
-
-
205
2

Bruguiera gymnorhiza

Tancang
Rhizphoraceae
LC
-
-
4
3

Rhizophora stylosa

Bakau kurap
Rhizphoraceae
LC
-
-
66

Tabel 2. Komposisi Mangrove Tingkat Pancang

No Nama Ilmiah Nama Lokal Famili IUCN
(a)
CITES
(b)
P, 106
(c)
Jumlah
1

Avicennia Marina

Api-Api Putih
Acanthaceae
LC
-
-
198
2

Bruguiera gymnorhiza

Tancang
Rhizphoraceae
LC
-
-
4
3

Rhizophora stylosa

Bakau kurap
Rhizphoraceae
LC
-
-
34

Tabel 3. Komposisi Mangrove Tingkat Anakan

Mangrove yang ditemukan di lokasi studi merupakan jenis mangrove sejati yaitu tumbuhan yang dapat hidup di daerah pasang surut air laut, mampu menyerap kadar garam dan dapat beradaptasi dengan mengeluarkan kelebihan garam melalui batang dan daunnya. Mangrove api-api putih atau A. marina merupakan jenis mangrove yang paling banyak ditemukan di seluruh stasiun pengamatan. Jenis R. stylosa dan B. gymnorrhiza dapat ditemukan di sekitar area yang berbatasan dengan tambak garam dan sepadan sungai.

Status perlindungan jenis mangrove yang ditemukan pada lokasi studi tidak termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi baik oleh Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018 maupun oleh CITES. Sementara itu, Red List IUCN mengelompokan jenis A. marina, B. gymnorhiza dan R. stylosa dalam kategori Least Concern (LC) yang mana memiliki risiko rendah akan kepunahan.

Struktur Komunitas Mangrove

Parameter Pohon Pancang Anakan
Jumlah Jenis (S)
3
3
3
Jumlah Individu (N)
742
275
236
Indeks Keanekaragaman (H')
0,42
0,57
0,58
Indeks Kemerataan (E)
0,39
0,51
0,53
Indeks Kekayaan (R)
0,30
0,36
0,37
Kerapatan Jenis (Ind/Ha)
2473
3667
78667

Kawasan Ekosistem Mangrove Desa Tluwuk, Kec. Wedarijaksa, Kab. Pati. Dengan area pengamatan seluas 24.8 Ha yang berada pada berada di titik koordinat 515780.15 m E dan 9264768.54 m S.

Gambar 2. Titik Pengambilan Data Flora (Mangrove)

Stasiun 1
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 4
Stasiun 5
Stasiun 5
Stasiun 6
Stasiun 6
Stasiun 7
Stasiun 7
Stasiun 8
Stasiun 8
Stasiun 9
Stasiun 9
Stasiun 10
Stasiun 10

Gambar 3. Stasiun Mangrove

Jenis-Jenis Fauna yang Teramati di Lokasi Kajian

NoNama IlmiahNama LokalFamili
A. AVES
1Limosa lapponicaBiru-laut ekor-blorokScolopacidae
2Ardeola speciosaBlekok sawahArdeidae
3Lonchura leucogastroidesBondol jawaEstrilididae
4Lonchura punctulataBondol pekingEstrilididae
5Centropus spBubutCuculidae
6Passer montanusBurung-gereja erasiaPasseridae
7Cinnyris jugularisBurung-madu srigantiNectariniidae
8Caprimulgus ainisCabak kotaCaprimulgidae
9Ardea albaCangak besarArdeidae
10Halcyon sanctaCekakak australiaAlcedinidae
11Halcyon chlorisCekakak sungaiAlcedinidae
12Pluvialis squatarolaCerek besarScolopacidae
13Anarhynchus javanicusCerek jawaScolopacidae
14Pluvialis fulvaCerek kernyutScolopacidae
15Charadrius mongolusCerek-pasir mongolScolopacidae
16Pycnonotus aurigasterCucak kutilangPycnonotidae
17Sterna albifronsDara-laut kecilSternidae
18Chlidonias hybridusDara-laut kumisSternidae
19Elanus caeruleusElang tikusAccipitridae
20Himantopus leucocephalusGagang-bayam belangRecurvirostridae
21Numenius arquataGajahan eurasiaScolopacidae
22Numenius phaeopusGajahan pengalaScolopacidae
23Lalage nigraKapasan kemiriCampephagidae
24Amaurornis phoenicurusKareo padiRallidae
25Calidris ferrugineaKedidi golgolScolopacidae
26Calidris ruicollisKedidi leher-merahScolopacidae
27Motacilla tschutschensisKicuit kerbauMotacillidae
28Rhipidura javanicaKipasan belangRhipiduridae
29Butorides striataKokokan lautArdeidae
30Nycticorax nycticoraxKowak-malam kelabuArdeidae
31Egretta garzettaKuntul kecilArdeidae
32Egretta intermediaKuntul perakArdeidae
33Hirundo rusticaLayang-layang asiaHirundinidae
34Hirundo tahiticaLayang-layang batuHirundinidae
35Geopelia striataPerkutut jawaColumbidae
36Alcedo coerulescensRaja-udang biruAlcedinidae
37Gerygone sulphureaRemetuk lautAcanthizidae
38Streptopelia chinensisTekukur biasaColumbidae
39Xenus cinereusTrinil bedaranScolopacidae
40Tringa nebulariaTrinil kaki-hijauScolopacidae
41Tringa guttiferTrinil nordmannScolopacidae
42Actitis hypoleucosTrinil pantaiScolopacidae
43Tringa stagnatilisTrinil rawaScolopacidae
44Tringa glareolaTrinil semakScolopacidae
45Collocalia linchiWalet linciApodidae
B. HERPETOFAUNA
1Gekko geckoTokekGekkonidae
2Hemidactylus frenatusCecak kayuGekkonidae
3Eutropis multifasciataKadalScinicidae
4Cerberus schneideriiUlar tambakHomalopsidae
5Fordonia leucobaliaUlar air-bakauHomalopsidae
C. GASTROPODA
1Telescopium telescopiumKeong BakauPotamididae
2Placuna placentaKeang SimpingPlacunidae
3Cerithidea cingulataSiput SedotPotamididae
4Cerithidea quadrata-Potamididae
5Natica tigrinaKerang macanNaticidae
6Marcia hiantina-Veneridae
7Sphaerassiminea miniata-Assimineidae
8Oncidium griseum-Onchidiidae
9Turritella communis-Turritellidae
10Pharella javanicaKerang bambuPharidae
11Melampus coffeusSiput Biji KopiEllobiidae
12Anadara gubernaculumKerang daraArcidae
13Anadara granosaKerang daraArcidae
14Cassidula aurisfelis-Ellobiidae
15Harvella plicataria-Mactridae
16Anadara pilulaKerang GelatikArcidae
17Pila ampullaceaKeong SawahAmpullariidae
18Pecten maximusKerang scallopPectinidae

Keanekaragaman Jenis Burung

Jenis burung yang teramati di Kawasan hutan mangrove Desa Tluwuk sebanyak 45 jenis yang terdiri dari 21 famili. Beberapa jenis burung yang tercatat selama pemantauan termasuk dalam daftar jenis yang dilindungi berdasarkan Red List International Union for Conservation Of Nature (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dan Permen LHK Nomor 106 tahun 2018. Jenis burung yang masuk status keterancaman Red List IUCN meliputi Tringa guttifer berstatus genting (EN), Limosa lapponica berstatus hampir terancam (NT), dan 43 jenis burung lainnya memiliki status beresiko rendah (Least Concern/LC).

Sementara itu, terdapat jenis burung yang masuk dalam status perlindungan daftar Appendix CITES meliputi Tringa guttifer kategori Appendix I dan Elanus caeruleus kategori Appendix II. Selanjutnya terdapat 10 jenis burung yang masuk dalam kategori dilindungi oleh oleh Permen LHK Nomor 106 tahun 2018, yaitu Ardea alba, Anarhynchus javanicus, Sterna albifrons, Chlidonias hybridus, Elanus caeruleus, Himantopus leucocephalus, Numenius arquata, Numenius phaeopus, Rhipidura javanica, dan Tringa guttifer.

Chlidonias hybridus (Dara-laut kumis)
Chlidonias hybridus (Dara-laut kumis)
Dilindungi P.106
Sterna albifrons (Dara-laut kecil)
Sterna albifrons (Dara-laut kecil)
Dilindungi P.106
Anarhynchus javanicus (Cerek Jawa)
Anarhynchus javanicus (Cerek Jawa)
Dilindungi P.106
Limosa lapponica (Biru-laut ekor blorok)
Limosa lapponica (Biru-laut ekor blorok)
IUCN: NT (Near Threatened)
Numenius arquata (Gajahan eurasia)
Numenius arquata (Gajahan eurasia)
Dilindungi P.106
Numenius phaeopus (Gajahan Pengala)
Numenius phaeopus (Gajahan Pengala)
Dilindungi P.106
Elanus caeruleus (Elang tikus)
Elanus caeruleus (Elang tikus)
CITES Appendix II
Himantopus leucocephalus (Gagam-bayam belang)
Himantopus leucocephalus (Gagam-bayam belang)
Dilindungi P.106
Rhipidura javanica (Kipasan belang)
Rhipidura javanica (Kipasan belang)
Dilindungi P.106
Ardea alba (Cangak besar)
Ardea alba (Cangak besar)
Dilindungi P.106
Tringa guttifer (Trinil nordman)
Tringa guttifer (Trinil nordman)
IUCN NT (Near Threatened) - Dilindungi P.106 – CITES Appendix I

Gambar 4. Jenis Burung yang Dilindungi

Beberapa temuan menarik di lokasi kajian adalah Burung Tringa guttifer (Trinil nordman) dan burung Tringa stagnatilis (Trinil rawa). Trinil nordmann adalah burung pantai migran yang sangat jarang teramati di Indonesia, tercatat baru teramati di empat lokasi, yaitu; pesisir utara Sumatera, Muara Gembong-Bekasi, Pantai Trisik Kulonprogo, dan Wonorejo-Surabaya. Temuan di area pertambakan Desa Tluwuk menjadi catatan baru untuk wilayah pesisir pantai utara jawa. Sedangkan Trinil rawa teramati terdapat tagging (Penanda) bendera berwarna hitam (atas) dan putih (bawah). Burung tersebut merupakan burung yang ditangkap dan diberi tagging (penanda) di negara Cina, tepatnya di Shanghai Chongmin Dongtan pada tanggal 17 September 2015. Hal ini biasa dilakukan oleh para peneliti burung migrasi, untuk mengetahui pergerakan dan jalur migrasi dari burung tersebut.

Gambar 5. Trinil nordmann, burung yang masuk dalam kategori terancam (EN) yang sangat jarang teramati di pesisir Indonesia

Gambar 6. Trinil rawa; pada kaki terdapat Tagging bendera berwarna hitam (atas) dan putih (bawah) yang menandakan burung tersebut berasal dari Negara Cina

Keanekaragaman Herpetofauna

Hasil pengamatan dilakukan pada tiga jalur pengamatan ditemukan 5 jenis Herpetofauna dengan jumlah total 98 individu yang keseluruhan merupakan jenis Reptile, yaitu Geckko gecko, Hemidactylus frenatus, Eutropis multifasciata, Cerberus schneiderii dan Fordonia leucobalia. Dari hasil identifikasi 5 jenis Herpetofauna tersebut tergolong kedalam tiga famili diantaranya, Gekkonidae, Scinicidae dan Homalopsidae. Berikut daftar jenis tiap famili Herpetofauna.

Jenis dari famili Homalopsidae merupakan jenis yang memang umum ditemukan di daerah pesisir seperti daerah mangrove dan tambak yang dapat hidup didaerah pasang surut air laut. Sedangkan tiga jenis lainya memiliki range area yang luas dari dataran rendah hingga pegunungan. Jika melihat berdasarkan Undang-undang perlindungan, jenis yang ditemukan Sebagian besar tergolong dalam Least Concern / berisiko rendah pada daftar merah IUCN, kecuali Cerberus schneiderii yang berstatus Not Evaluated atau belum di evaluasi.  Terdapat satu jenis yang tergolong dalam undang-undang Cites atau perdagangan yaitu Gekko gecko dikategorikan kedalam Appendix II dikarenakan jenis tersebut dimanfatkan sebagai hewan konsumsi atau untuk keperluan farmasi.

Keanekaragaman Ikan

Jenis ikan yang teramati pada pemantauan di Desa Tluwuk tahun 2024 adalah sebanyak 9 jenis yang terdiri dari 8 famili. Beberapa jenis ikan yang tercatat selama pemantauan termasuk dalam daftar jenis yang dilindungi berdasarkan IUCN CITES dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Jenis ikan yang masuk status keterancaman IUCN memiliki status beresiko rendah (LC). Jenis ikan yang masuk dalam daftar Appendix CITES tidak ditemukan. Menurut peraturan perundang-undangan (Permen LHK No.P.106/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018) tidak ada daftar ikan yang dilindungi di desa Tluwuk.

Jenis Trichopsis vittata memiliki jumlah individu terbanyak yang ditangkap dengan tercatat sebanyak 25 ekor. Jenis tersebut merupakan jenis yang umum ditemukan. Walaupun Trichopsis vittata berisiko rendah (LC) dalam status konservasi IUCN. Untuk famili terbanyak adalah Gobiidae ditemukan 2 jenis ikan glodok, teramati di atas lumpur mangrove.

 

Keanekaragaman Gastropoda

Jenis gastropoda yang teramati pada pemantauan di Desa Tluwuk tahun 2024 adalah sebanyak 18 jenis yang terdiri dari 13 famili. Beberapa jenis gastropoda yang tercatat selama pemantauan termasuk dalam daftar jenis yang dilindungi berdasarkan IUCN CITES dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Jenis gastropoda yang masuk status keterancaman IUCN hanya 4 jenis memiliki status beresiko rendah (LC) sedang sisanya masih belum memiliki. Jenis gastropoda yang masuk dalam daftar Appendix CITES tidak ditemukan. Menurut Permen LHK Nomor 106 tahun 2018 tidak ada daftar gastropoda yang dilindungi di Desa Tluwuk.

 

Famili Arcidae memiliki jumlah individu dan jenis terbanyak dengan tercatat sebanyak 211 ekor. Jenis tersebut merupakan jenis yang sangat umum ditemukan disepanjang jalur pengamatan. Famili arcidae yang di temukan di lokasi pengamatan terdiri dari 3 jenis yaitu Anadara pilula, Anadara granosa dan Anadara gubernaculum tetapi jenis tersebut masih belum tercatat dalam status konservasi IUCN. Famili Arcidae banyak teramari di pinggiran perairan dengan membuat lubang disepanjang daratan sungai. Spesies – spesies dari famili arcidae ini sangat mendominasi area pengamatan sehingga tercatat paling banyak di wilayah tersebut.

Keanekaragaman Malacostraca

Jenis Malacostraca yang teramati pada pemantauan di Desa Tluwuk tahun 2024 adalah sebanyak 5 jenis yang terdiri dari 5 famili. Beberapa jenis malacostraca yang tercatat selama pemantauan termasuk dalam daftar jenis yang dilindungi berdasarkan IUCN CITES dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Jenis malacostraca yang masuk status keterancaman IUCN masih belum memiliki status konservasi. Jenis malacostraca yang masuk dalam daftar Appendix CITES tidak ditemukan. Menurut peraturan perundang-undangan (Permen LHK No.P.106/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018) tidak ada daftar malacostraca yang dilindungi di Desa Tluwuk.

Jenis Parasesarma guttatum atau masyarakat lokal menamainya dengan kepiting wideng memiliki jumlah individu terbanyak dengan tercatat sebanyak 66 ekor. Jenis tersebut merupakan jenis yang sangat umum ditemukan disepanjang jalur. Parasesarma guttatum masih belum tercatat dalam status konservasi IUCN. Spesies Parasesarma guttatum teramari hidup di pinggiran perairan dengan membuat lubang disepanjang daratan sungai. Spesies ini sangat mendominasi area pengamatan sehingga tercatat paling banyak di wilayah tersebut.

Program Keberlanjutan

Desa teluwuk akan dipersiapkan sebagai kawasan konservasi dimana daerah ini akan dikembangkan juga sebagai daerah pariwisata dimana potensi yang bisa dikembangkan adalah:

  1. Pengamatan burung-burung migrasi.
  2. Pengembangan dan pusat pembibitan mangrove daerah Pati.
  3. Penanaman mangrove dalam rangka mempertahankan pantai dari abrasi.
  4. Pengembangan usaha dan kegiatan dengan pemanfaatan kawasan mangrove.