Saka Indonesia Pangkah Limited (PGN Saka) sebagai afiliasi PGN Subholding Gas Pertamina berpartisipasi dalam ajang Continuous Improvement Program (CIP) Subholding Gas berhasil mendapatkan peringkat GOLD pada tahun 2023 dan lolos ke ajang Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2024. Inovasi yang diajukan merupakan optimasi produksi LPG dengan Instalasi LPG Plant Recycle Line di Area LPG Processing Facility yang berlokasi di Onshore Processing Facility (OPF) Gresik. PGN Saka terpilih menjadi salah satu perwakilan/finalis dari Subholding Gas yang lolos ke APQ Award
tahun ini.
APQ Award yang diadakan pada 07 Juni 2024 di Grha Pertamina dihadiri langsung oleh Direktur utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Beliau memberikan apresiasi kepada seluruh Perwira yang sudah memberikan kontribusi dan berinovasi dalam kegiatan ini dan mendukung Net Zero Emission 2060. Dari perwakilan manajemen PGN Saka yang hadir yaitu Ibu Fuji Koesumadewi selaku Direktur Eksplorasi dan Pengembangan. Adapun Perwira Saka yang berinisiasi untuk membuat inovasi yaitu tim SIPLAH; Sulistyo Handoko, Indra Gunawan, Ifani Ramadhani, Prasojo, Lusia Pratiwi, Adhi Kurniawan, Hannan Fathoni, dan Herman Pranata.
Proses panjang yang diikuti oleh Tim SIPLAH dimulai dari proses seleksi inovasi pada CIP 2023 yang dilaksanakan oleh PGN dan berhasil meraih peringkat GOLD. Hasil dari prestasi yang didapat pada CIP yaitu terpilih untuk berpartisipasi dalam APQ Award 2024. Latar belakang dari inovasi ini yaitu pada tahun 2023 produksi gas dari Offshore diproyeksi mengalami penurunan hingga dibawah turndown rate LPG plant 20 MMSCFD yang berpotensi Loss of Production Opportunity (LPO) karena LPG Plant berhenti beroperasi. Sehingga dari diskusi antara tim operation dan facilities engineering, dilakukan simulasi proses dan perhitungan hydraulic pipa sebelum fabrikasi dan instalasi recycle line. Inisiatif recycle line tanpa rental compressor dilakukan dengan modifikasi
jalur pipa eksisting dan menaikkan setting operasi tekanan sales gas pipeline untuk dapat mengalirkan recycled gas ke upstream LPGF untuk menambah volume gas yang diproses di LPGF sehingga LPGF dapat tetap beroperasi pada flowrate produced gas yang rendah.
Inovasi dari Tim SIPLAH ini berpotensi mampu mempertahankan LPG plant tetap beroperasi dan juga meningkatkan recovery LPG yang berdampak pada peningkatan produksi LPG dengan nilai investasi 12.128 USD dan dapat meningkatkan LPG revenue Perusahaan sebesar 21.601 USD/day.